Adakah Tempat Bagi Perempuan di Dunia Politik Indonesia?
Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah perlu memperhatikan aspirasi masyarakat yang bersifat membangun ketika menjalankan tugas dan pengambilan keputusan.
Dilansir dari data kemenko PMK, partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah. Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen. Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender yang sampai saat ini belum terselesaikan sebagai masalah utama yang dihadapi oleh perempuan di dunia dan Indonesia.
Lalu, mengapa hal itu bisa terjadi?
Di Indonesia, kesempatan perempuan untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan, terutama di dunia politik masih terbatas karena stigma masyarakat.
Menurut Maiwa (2006:31) dalam Nimrah & Sakaria (2015:177), kehidupan perempuan seringkali digambarkan pada posisi yang lebih rendah, sehingga dianggap sebagai kaum yang lemah, tidak mandiri dan bergantung, pandangan seperti ini memperoleh legitimasi yang kuat dalam dunia politik sehingga menjadi cara berpikir yang kurang berpihak pada perempuan.
Adapun berbagai anggapan mengenai keterlibatan perempuan dalam dunia politik menyebabkan partisipasi perempuan dalam dunia politik bisa dikatakan terlambat, sebab banyak stigma yang menyatakan bahwa perempuan identik dengan sektor domestik sehingga sangat sedikit perempuan yang turut andil dalam dunia politik.
Menurut Surbakti dalam Nurwani (2017:29), partisipasi perempuan yang masih sangat terbatas pada peringkat elite atau kepemimpinan puncak dalam politik memang menyebabkan adanya hambatan dalam perkembangan perempuan di bidang politik. Anggapan yang sudah mendarah daging ditengah masyarakat bahwa jabatan di pemerintahan identik dengan pria, turut menjadi faktor yang mengurangi kesempatan wanita untuk menduduki posisi pemerintahan.
Hak - Hak Politik Perempuan
Jaminan persamaan kedudukan laki-laki dan perempuan khususnya dalam struktur pemerintahan dan hukum merupakan mandat konstitusi pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang menyebutkan bahwa: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali.”
Hak-hak perempuan di bidang politik dapat ditemukan juga dalam instrumen hukum internasional. Dimana hak-hak tersebut dapat ditemukan dalam bahasa yang umum, misal dalam pasal 21 DUHAM angka 1 dan 2, pasal 25 ICCPR. Sedangkan dasar hukum yang lebih tegas tentang hak perempuan untuk berpolitik dijamin dalam Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention of The Elimination of All Forms of Discrimination Against Women/CEDAW).
Konvensi ini telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita atau lebih dikenal dengan Konvensi Perempuan, tanggal 24 Juli 1984. Sebelumnya Pemerintah Indonesia juga telah menandatangani konvensi tersebut pada 19 Juli 1980 saat mengikuti Konferensi Perempuan sedunia ke - II di Kopenhagen.
Tokoh Politik Perempuan Indonesia
Tahukah kamu? Partisipasi politik perempuan Indonesia berada di satu tingkat lebih tinggi dari pada di Amerika Serikat. Hal tersebut diungkapkan wakil konselor politik Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Casey K. Mace. Lalu siapa saja perempuan Indonesia yang telah terjun dan mencatatkan namanya di panggung politik Indonesia?
Sri Mulyani
Sumber: Wikipedia
Sri Mulyani merupakan menteri keuangan Indonesia sejak tahun 2005. Melalui Bu Sri, kita bisa melihat bahwa ada kekuatan dan potensi yang besar dalam diri seorang perempuan asal mereka berani mencoba. Kita lihat saja bagaimana kedudukan Bu Sri Mulyani di Bank Internasional, belum lagi dengan prestasi yang dicapai sebagai salah satu menteri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa perempuan pun bisa terjun dan bahkan memiliki peran yang besar di dunia politik.
Sebagai wanita, kita perlu belajar agar bisa menjadi check and balancer. Hal ini dapat kita lihat dari bagaimana Bu Sri yang sebelumnya ketika menjadi dosen ikut berpartisipasi dalam pembuatan regulasi, lalu bergabung dengan politik, namun tetap bisa menjadi akademisi yang menjadi penyeimbang kondisi pemerintahan atau kementerian keuangan.
Susi Pudjiastuti
Sumber: Wikipedia
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014 - 2019 ini terkenal dengan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal dan gayanya yang nyentrik.
Nama beliau sering kali dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia. Upaya ini membuahkan hasil yang cukup baik dimana penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.
Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Indonesia 2018 lalu, melalui interview dengan DW Indonesia, beliau pernah berpesan bahwa: "kita (wanita Indonesia) harus mulai untuk berbicara "apa yang bisa kita lakukan". Jangan berpikir "apa yang bisa kita lakukan sebagai perempuan". Apa yang bisa kita lakukan di masyarakat? Apa yang bisa kita lakukan untuk masyarakat? Jadi jangan sekedar dari kacamata atau tolakan berpikir seorang wanita. Selama itu kita bisa lihat, kita rasakan, pikirkan, ya lakukan. Tidak peduli perempuan atau laki-laki. Semua sama."
Retno Marsudi
Sumber: Wikipedia
Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M. merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia yang menjabat sejak 27 Oktober 2014.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi merupakan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.
Pada 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women adalah lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sementara PGF adalah lembaga non-profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan. Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.
Angela Tanoesoedibjo
Sumber: Wikipedia
Angela Herliani Tanoesoedibjo, B.A., M.Com. atau Angela Tanoesoedibjo adalah Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 25 Oktober 2019.
Bersama Kemenparekraf, Angela bersama Wishnutama berhasil menyabet Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik yang diberikan oleh Ketua Komisi Informasi I Badan Publik 2019. Kemudian bersama Sandiaga Uno, Kemenparekraf meraih penghargaan di ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2021 yang diselenggarakan PR Indonesia Group sebagai institusi terpopuler di media digital.
Sebagai Wakil Menteri, Angela berusaha untuk lebih banyak fokus mempromosikan dan mendorong pelaku UMKM yang bergerak di bidang ekonomi kreatif agar lebih melek terhadap digitalisasi teknologi menggunakan big data dan hyper-personalized marketing. Selain digitalisasi, ia juga menginginkan adanya penyelenggaraan event-event besar termasuk event dengan konsep sport tourism guna menggaet wisatawan mancanegara.
Putri Tanjung
Sumber: Tribun Batam
Putri Indahsari Tanjung Jatikusumo, B.A. merupakan anak sulung dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Chairul Tanjung dan Anita Tanjung. Ia merupakan lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat dan dikenal sebagai CEO Creativepreneur dan Chief Business Officer Kreavi.
Pada tahun 2019, ia resmi diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo di umur 23 Tahun.
Putri selalu percaya pada potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Apalagi, menurutnya, era digital saat ini membutuhkan sentuhan anak muda.
"Dikemasnya anak muda, karena sekarang anak-anak muda itu pasarnya ada kemasannya. Kita pengin banget, karena saya percaya Indonesia butuh lebih banyak lagi anak-anak muda yang kreatif, yang punya entrepreneurship mindset, lebih banyak lagi pengusaha muda, pasti masalah masalah di Indonesia lebih banyak solusinya," ucap Putri Tanjung.
Ia berharap dirinya dan Staf Khusus Presiden Joko Widodo lainnya dapat menyuarakan aspirasi anak-anak muda ke Istana.
Jika kita telaah dan cari lagi, masih ada banyak tokoh-tokoh wanita inspiratif yang bisa kita ambil nilai baiknya dan tentunya akan semakin banyak lagi di masa depan. Di zaman sekarang, sudah saatnya bagi kita sebagai wanita untuk ikut dalam perkembangan di segala aspek tanpa terkecuali. Semakin banyak hal yang kita pelajari tentunya akan memudahkan kita untuk mengemukakan pendapat sampai dengan menuntut hak politik.
Girl Boss Indonesia adalah sebuah wadah dimana sebagai wanita, kamu bisa bersama-sama melakukan peningkatan skill dan menambah pengetahuan tentang isu-isu global yang bisa membawa kamu untuk berkembang menjadi pribadi wanita yang dapat menempatkan dirinya dengan baik dengan zaman dan mampu membawa orang lain untuk berkembang. Ketahuilah, sudah ada banyak gerakan yang membantu menjembatani kita untuk melakukan penyampaian pendapat yang lebih baik, sehingga kita mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dan meluas kepada wanita dan Indonesia. Hal ini membentuk cara berpikir baru bahwa kamu bisa jadi siapapun terlepas dari gender, ras, dan lain-lain. So, tunggu apa lagi, girlies? Ayo, bersama kita mengambil kesempatan yang ada untuk memajukan serta memberi kontribusi untuk kemajuan kaum wanita dan Indonesia.
References
Gajimu.com. (n.d.). Politikus Perempuan Dalam Dunia Politik Indonesia. Gajimu.com. Retrieved January 31, 2023, from https://gajimu.com/tips-karir/Tentang-wanita/politikus-perempuan-indonesia
Humas Bawaslu Kota Bogor, Rika Handayani. (2023). Perempuan dan Partisipasi Politik Elektoral (Dalam Tinjauan Sejarah). Bawaslu Kota Bogor. Retrieved January 31,2023, from https://bogorkota.bawaslu.go.id/perempuan-dan-partisipasi-politik-elektoral-dalam-tinjauan-sejarah/
Kemenko PMK. (2021, April 15). Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia Penting Bagi Kemajuan Bangsa / Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kemenko PMK. Retrieved January 31, 2023, from https://www.kemenkopmk.go.id/partisipasi-politik-perempuan-di-indonesia-penting-bagi-kemajuan-bangsa
Kollo, F. L. (2017, November 11). Budaya Patriarki dan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik. Universitas Ahmad Dahlan, 320-318. http://eprints.uad.ac.id/9799/1/315-318%20Fredik%20Lambertus%20Kollo.pdf
“Susi Pudjiastuti”, Wikipedia, 30 Januari 2023, https://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Pudjiastuti
“Menteri Susi: Perempuan Terlalu Memikirkan Keperempuanannya.” Deutsche Welle, 8 Maret 2018, https://www.dw.com/id/menteri-susi-pudjiastuti-perempuan-indonesia-terlalu-memikirkan-keperempuanannya/a-42886795
“Retno Marsudi”, Wikipedia, 22 Januari 2023, https://id.wikipedia.org/wiki/Retno_Marsudi
“Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo”, KOMPAS, 10 Mei 2022, https://www.kompas.id/baca/tokoh/2022/05/10/wakil-menteri-pariwisata-dan-ekonomi-kreatif-angela-tanoesoedibjo
"Sosok Putri Tanjung, Staf Khusus Berusia 23 Tahun yang Bikin Kaget Jokowi" Detik News, 22 November 2019, https://news.detik.com/berita/d-4794155/sosok-putri-tanjung-staf-khusus-berusia-23-tahun-yang-bikin-kaget-jokowi.
Penulis: Reyhana Meiziyyah & Keshia Adrevi Siahaan
Editor: Nindya Evania & Ananda Yenni F.S