Charlie Bucket: Aanak Lelaki Santun yang Berhasil Mendapat Pabrik Cokelat
Film Nooks #6: Charlie and The Chocolate Factory (2005)
Hi, girlies! Bicara soal cokelat, pastinya yang muncul di kepala kita adalah makanan manis yang disenangi berbagai kalangan terutama anak kecil. Tentu kita sudah tidak asing dengan film dengan genre fantasy berjudul Charlie and The Chocolate Factory. Yes! Film yang menyenangkan dan imajinatif ini sangat terkenal di kalangan masyarakat, bahkan mungkin diantara kita yang sudah menonton film ini pernah memimpi-mimpikan untuk datang ke pabrik cokelat Willy Wonka, ya, kan? Sekarang mari kita mengupas sisi manner dari tokoh utama film ini yaitu seorang anak laki-laki bernama Charlie Bucket. Sebelumnya, mari sedikit berkenalan dengan film Charlie and The Chocolate Factory ini.
Charlie and The Chocolate Factory, film yang dirilis tahun 2005 lalu dibuat berdasarkan novel tahun 1964 karya Roald Dahl. Film ini bercerita tentang pengalaman lima orang anak yang memenangkan undian untuk masuk dan mengikuti proses produksi di Wonka Factory milik Willy Wonka. Dari lima anak tersebut hanya satu yang bertahan sampai akhir. Dia adalah calon penerus Wonka Factory.
Wonka Factory sudah lama tutup karena sang pemilik, Willy Wonka, merasa dirugikan oleh saingannya yang menggunakan mata-mata industri. Akibat dari keputusannya, Willy memecat semua pekerja termasuk Grandpa Joe. Grandpa Joe kini sudah semakin tua. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil dan tidak layak huni bersama anggota keluarganya, termasuk sang cucu, Charlie Bucket. Tempat tinggal mereka kebetulan masih berada di sekitar Wonka Factory. Bangunannya sangat kontras dengan lingkungan di sekitarnya. Meskipun miskin, Grandpa Joe dan keluarga hidup rukun serta hangat. Mereka berbagi makanan dan selimut walau seadanya, hingga suatu hari, Wonka Factory dikabarkan akan buka kembali.
Willy Wonka mengabarkan bahwa dalam rangka pembukaan kembali Wonka Factory, dia akan mengadakan sebuah kontes yang hadiahnya cukup istimewa, yaitu melakukan tur dan melihat-lihat bagian dalam pabriknya. Willy telah menyiapkan lima lembar tiket emas yang disimpan di dalam bungkus cokelat buatannya. Cokelat-cokelat tersebut dia sebar secara acak di seluruh dunia. Siapa pun yang mendapatkannya, maka dia berhak mengikuti kontes tersebut. Satu peserta kontes yang masih bertahan hingga akhir, akan mendapat hadiah tambahan. Hasilnya penjualan cokelat milik Wonka kembali meroket setelah sekian lama.
Empat tiket emas sudah berhasil ditemukan. Masing-masing didapatkan oleh si anak rakus berbadan subur bernama Augustus Gloop, si gadis manja Veruca Salt, Violet Beauregarde yang arogan dan tidak bisa lepas dari permen karetnya serta anak laki-laki bernama Mike Teavee yang pemarah. Itu artinya hanya tinggal satu tiket lagi yang tersisa. Charlie diam-diam juga ingin memenangkan kontes, terutama sang kakek yang sangat antusias menemaninya. Namun, sudah dua kali membeli coklat, tiket emas belum juga dia dapatkan. Hingga suatu hari, Charlie berhasil mendapatkannya. Namun, Charlie jadi bimbang karena tiket tersebut ditawar oleh seseorang yang akan menukarnya dengan sejumlah uang.
Charlie bergegas membawa tiket tersebut pulang dan mengatakan bahwa dia akan menukar tiket tersebut dengan uang, karena keluarganya lebih membutuhkan uang daripada tiket. Namun, Grandpa Joe terlihat kecewa. Dia ingin menemani Charlie melakukan tur, mengenang dan melihat-lihat kembali tempat kerjanya tempo dulu. Anak baik itu akhirnya memutuskan untuk menuruti keinginan kakeknya.
Hari pelaksanaan tur pun tiba. Lima orang anak pemenang tiket emas, didampingi satu orang dewasa, termasuk Charlie dan Grandpa Joe disambut di luar pabrik oleh Willy Wonka. Lelaki itu kemudian membawa mereka mulai memasuki area pabrik. Anak-anak yang memenangkan tiket emas sangat antusias menjelajahi Wonka Factory.
Dengan sifat dan pembawaan yang berbeda, ke empat orang anak terlibat peristiwa mengejutkan selama di dalam pabrik. Gloop misalnya, si anak rakus itu tergoda dengan makanan manis yang ada di sana dan tidak memedulikan aturan yang dimiliki Willy Wonka. Akibatnya, anak itu tercebur masuk ke dalam kolam cokelat. Kemudian ada Violet yang badannya berubah membengkak dan biru, persis seperti bola akibat kesombongannya.
Di akhir tur, Wonka tidak menyadari bahwa peserta yang tersisa tinggal Charlie dan Grandpa Joe. Charlie kemudian mengetahui bahwa Wonka sedang mencari penerus yang bisa mengelola pabriknya. Wonka menawari Charlie untuk tinggal bersama dan bekerja di pabrik sebagai pemilik. Syaratnya anak itu harus meninggalkan keluarga dan tinggal dengannya. Charlie yang tidak memiliki ambisi apa pun, menolak dan lebih memilih keluarga daripada tawaran dari Wonka. Hal ini mengejutkan dan membuat lelaki itu putus asa. Wonka yang selama ini jauh dari keluarga, terutama sang ayah, seperti mendapat pelajaran berharga.
Memiliki kakek-nenek, bagi sebagian orang adalah menyenangkan, tapi sekaligus juga merepotkan. Namun bagi Charlie, memiliki dua pasang kakek-nenek yang lengkap dari ayah dan ibunya adalah salah satu kekayaan yang tak ternilai harganya. Apalagi grandma dan grandpa-nya semua sangat menyayanginya dan sangat memperhatikannya meski mereka hidup serba susah dan kurang. Meski begitu, mereka sangat terbiasa berbagi dan menyayangi satu sama lain. Bagi mereka, kebahagiaan Charlie adalah segalanya.
Ada banyak pesan moral yang diselipkan penulisnya melalui perjalanan Charlie dan keempat orang lainnya yang diajak berkeliling pabrik raksasa oleh Mr. Willy Wonka ini. Misalnya, kita tidak boleh tamak, jangan mengambil yang bukan haknya. Contohnya, saat Violet mencicipi sup tomat, kemudian ada daging sapi panggang yang dilanjutkan pai blueberry dan krim. Sedari awal, Mr. Willy Wonka sudah mencegah mereka untuk mencobanya karena meskipun terlihat lezat, sebenarnya hidangan ini belum sempurna, tapi Violet tak mendengarkannya dan nasib fatal pun menimpanya. Begitu juga dengan tiga lainnya yang tamak dengan cara lain, karena tak mengindahkan apa perintah Mr. Willy Wonka. Hingga hanya Charlie yang tersisa.
Tentu saja memberikan anak-anak semua yang mereka inginkan tidak selalu membuat mereka bahagia atau memberi mereka keterampilan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Keserakahan, keangkuhan, dan keegoisan membuat kita akan sulit bergaul dengan orang lain. Ketidakjujuran juga akan memberikan dampak buruk yang besar bagi diri kita.
Untuk anak-anak, pesan utamanya sangat jelas dalam cerita; anak-anak yang baik dihargai atas perbuatan dan tindakan mereka dan sebaliknya anak-anak yang buruk tidak. Namun, ini adalah kesalahpahaman umum tentang tema tersebut, bahkan bagi orang dewasa yang mengakuinya. Tentu saja, anak-anak akan melihat ini sebagai tema, karena itulah yang diajarkan kepada sebagian besar dari mereka dan orang dewasa akan melihat ini sebagai tema karena itulah yang mereka coba ajarkan kepada anak-anak.
Singkatnya, Roald Dahl ingin kita percaya bahwa menjadi orang yang berhati murni pada akhirnya akan memberikan kita makna lebih dalam hidup, bahkan jika itu adalah perjuangan yang mustahil untuk dilakukan. Kita bisa membuat orang lain bahagia dan menjalani kehidupannya dengan memuaskan, serta dikelilingi oleh orang-orang yang akan mencintai dan merawat kita selama ini, meskipun kebanyakan dari kita mungkin tidak dilahirkan dalam keluarga kaya atau menjadi sangat berbakat dalam hal apapun secara khusus. Uang yang muncul dalam cerita ini dimaksudkan untuk menjadi tanda bahwa segala sesuatunya berubah untuk Charlie, tetapi tanpa rasa serakah untuk momen sekecil itu, dia tidak akan mengubah kekayaan keluarganya agar bisa tetap berkumpul menjadi satu dengan keluarganya.
Dari sini kita belajar bahwa suatu keberuntungan itu merupakan hal yang mustahil bagi setiap orang, tapi tidak perlu adanya suatu strategis yang matang untuk mendapatkannya. Dalam film ini, seorang anak laki-laki sederhana membelikan uang yang diberikan kakeknya dengan harapan agar mendapatkan tiket emas tersebut. Padahal kalo kita tahu hal seperti itu sangatlah tidak masuk di akal, karena kemungkinan untuk mendapatkannya hanyalah sedikit sekali. Hal ini mengajarkan kita bahwa jangan mudah terbuai dengan sifat lemah manusia tentang suatu keberuntungan, kita hanya perlu yakin bahwa apa yang kita inginkan pasti bisa kita dapatkan walaupun lewat berbagai cara.
Namun, tema utamanya tidak sejelas itu, karena sayangnya bukan itu cara hidup dan bekerja sepanjang waktu. Pikirkan saja tentang kesulitan Charlie: seorang anak laki-laki yang sangat miskin dengan hampir tidak ada yang bisa dimakan, namun dia adalah tipe orang yang sangat baik, penurut, bijaksana, dan berempati. Demikian juga, pikirkan tentang salah satu dari empat anak lainnya yang harus berkeliling pabrik Wonka: semuanya adalah anak-anak yang kasar, berkepribadian yang berbeda, tetapi mereka memiliki jenis kehidupan terbaik yang ingin mereka miliki.
Pesan paling kuat yang diambil dari film "Willy Wonka and the Chocolate Factory" adalah pentingnya bersikap baik, rendah hati, dan bertanggung jawab. Ceritanya mengikuti Charlie Bucket, seorang anak laki-laki malang yang memenangkan tiket emas untuk mengunjungi pabrik cokelat Willy Wonka. Melalui pengalamannya, kita belajar bahwa kekayaan dan harta benda tidak membawa kebahagiaan dan kebahagiaan sejati datang dari menjadi orang baik dan memiliki hati yang baik. Selain itu, film ini juga menyoroti konsekuensi dari keserakahan, keegoisan, dan kurangnya pengendalian diri.
Girl Boss Indonesia sendiri berusaha untuk ikut menyebarkan kesadaran akan pentingnya menanamkan manner pada diri sendiri maupun orang lain. Komunitas ini berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam membentuk manner yang baik di ranah masyarakat. Lewat manner kita belajar akan pentingnya norma kehidupan yang berjalan di sekitar kita. Semua orang akan mengalami yang namanya hal yang sangat baik dan yang sangat buruk, tidak peduli bagaimana mereka bertindak atau bagaimana dengan situasi keadaan hidup mereka, karna pada akhirnya bagaimana manusia bertindak serta apa yang mereka lakukan itu akan memberikan suatu makna perjalanan yang baik. Bagi para girlies yang tertarik untuk mengembangkan diri dengan Girl Boss Indonesia, stay tune untuk event kami yang akan datang!